Rabu, 11 April 2018

Menentukan Unsur Berita

Assalamu’alaikum…


Halo teman-teman, pada kesempatan kali ini saya akan kembali menganalisis hard news, soft news, dan feature. Namun kali ini saya akan menganalisis unsur 5W + 1H dari berita-berita tersebut. Untuk berita lengkapnya dapat kalian lihat di gambar yang saya lampirkan. Nah, langsung saja kita ke analisis unsur beritanya.

1.       Hard News dengan judul “Kampanye di Jalanan”


o   What (Apa)
Orasi di pinggir jalan dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia.
o   Who (Siapa)
Siswa kelas VII dan VIII dari SMPN 19 Surabaya. Salah satunya adalah M. Hanam Abidin dari kelas VIII bersama tim OSIS dan kader adiwiyata SMPN 19 Surabaya.
o   Where (Dimana)
Di sepanjang jalan menuju ke Jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya.
o   When (Kapan)
Tanggal 22 Maret 2018.
o   Why (Mengapa)
Karena mereka tergerak untuk melakukan kampanye penghematan air sekaligus untuk memperingati Hari Air Sedunia.
o   How (Bagaimana)
Siswa - siswa tersebut turun ke jalan dengan membawa poster bertulisan “save the water” dengan beragam kreasi. Mereka berorasi kepada para pengendara. Aksi mereka pun menarik perhatian pengguna jalan. Bahkan polisi yang bertugas mengatur lalu lintas ikut membantu kampanye siswa.

2.       Soft News dengan judul “KH Ahmad Fathul Arifin Berpulang”

                                     

o   What (Apa)
Pesantren Raudhatul Muta’allimin berduka, KH Ahmad Fathul Arifin wafat.
o   Who (Siapa)
Pengasuh pesantren sekaligus pembina Majelis Thoriqah Qodiriyah, KH Ahmad Fathul Arifin bin Ustman Al-Ishaqy.
o   Where (Dimana)
Di rumah sakit UNAIR
o   When (Kapan)
Rabu, 21 Maret 2018.
o   Why (Mengapa)
Karena sakit yang diderita sehingga beliau harus dirawat di rumah sakit.
o   How (Bagaimana)
KH Ahmad Fathul Arifin wafat saat dirawat di rumah sakit. Beliau langsung dimakamkan pada Rabu malam di makam keluarga yang berlokasi di dalam pesantren. Murid beliau dari Singapura dan Malaysia langsung datang setelah mendengar kabar duka.

3.       Feature dengan judul “Sengatan Setnov”

                      

o   What (Apa)
Pengakuan terdakwa korupsi dana e-KTP menjadi perbinangan nasional.
o   Who (Siapa)
Mantan ketua DPR sekaligus terdakwa korupsi dana e-KTP, Setya Novanto.
o   Where (Dimana)
Dalam persidangan kasus korupsi e-KTP.
o   When (Kapan)
Tanggal 22 Maret 2018.
o   Why (Mengapa)
Setnov tiba-tiba menyebut sejumlah nama elite politik sebagai penerima dana. Nama Puan Maharani dan Pramono Anung ikut disebut meski diawali dengan kalimat “mohon maaf”.
o   How (Bagaimana)
Pengakuan terbaru Setnov banyak menuding keteribatan politikus dari berbagai parpol. Selain Puan dan Pramono, Setnov menyebut nama tujuh angggota DPR periode 2009-2014. Sejumlah nama yang muncul adalah para petinggi parpol yang kini berkuasa, PDIP. DPP PDIP sudah merespon pengakuan Setnov dengan bantahan posisi partai.

Oke teman-teman, itulah beberapa analisis unsur berita yang menyangkut 5W + 1H. Semoga dapat bermanfaat untuk teman-teman semua. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam analisis saya karena saya juga masih dalam proses belajar dan sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Saran dan masukan dari kalian pastinya akan sangat membantu bagi saya. Terimakasih atas kunjungan kalian dan jangan pernah bosan untuk membaca tulisan saya.


Wassalamu’alaikum…

2 komentar:

Metode efektif untuk melatih kedisiplinan anak dalam menjalankan ibadah sholat

Bunda merasa kesulitan membiasakan anak untuk mengerjakan sholat 5 waktu? Udah pake berbagai cara tapi anak tetep lalai dalam sholatnya? Mun...