Senin, 02 April 2018

Seputar Pers dan Berita


Assalamu’alaikum teman-teman,

Kali ini saya akan membahas mengenai apa itu berita dan pers. Baiklah langsung saja yaa..


Di sini ada yang sudah tau belum, apa perbedaan informasi dengan berita? Ataukah mereka sama? Jadi, informasi dan berita itu berbeda. Jika informasi adalah potongan pesan awal yang disampaikan seseorang dan diterima oleh orang lain, maka berita adalah kumpulan informasi yang telah dicek dan diverifikasi kebenarannya sebelum disampaikan kepada publik. Nah, disinilah peran dari jurnalisme yaitu untuk menjalankan fungsi verifikasi  dan pengecekan. Namun untuk menjalankan fungsi tersebut, Jurnalisme pun membutuhkan lembaga yang menaunginya. Lembaga tersebut biasanya disebut dengan pers atau media massa (dalam arti sempitnya berarti media cetak). Pada dasarnya, pers atau media massa lahir dari naluri alamiah manusia untuk mengetahui apa yang terjadi di sekitarnya. Pers atau media massa dibentuk manakala penyebaran informasi kepada masyarakat dilakukan secara lebih sistematis, terorganisasi, dan menggunakan teknologi komunikasi modern.

Lalu sebenarnya apakah fungsi dari pers atau media massa itu sendiri? Berikut penjelasannya.

1.       To Inform (Menginformasikan)
Yaitu berfungsi menyampaikan informasi secepat-cepatnya kepada masyarakat. Tentunya informasi yang aktual, faktual, menarik atau penting, benar, lengkap-utuh, dll.
2.       To Educate (Mendidik)
Yaitu bahwa setiap informasi yang disebarkan tujuannya dalam rangka untuk mendidik.
3.       To Influence (Mempengaruhi)
Yaitu berfungsi mengawasi dan mengontrol kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Atau bisa dikatakan bahwa media massa berperan sebagai anjing penjaga dan kontrol sosial.
4.       To Entertaint (Menghibur)
Yaitu bahwa pesan rekreatif yang disampaikan tidak boleh bersifat negatif apalagi destruktif.
5.       To Mediate (Mediasi)
Yaitu bahwa media massa mampu menghubungkan peristiwa yang satu dengan yang lainnya pada saat yang sama.

Sebenarnya kegiatan jurnalistik sangat kompleks dan rumit. Sebab ada tarik menarik berbagai kepentingan, mulai idealisme jurnalistik, tuntutan masyarakat, kekuatan politik dan keamanan, dan kepentingan ekonomi atau bisnis. Sebagai catatan untuk kita semua bahwa tidak semua peristiwa itu dapat dikatakan sebagai sebuah berita. Peristiwa akan menjadi sebuah berita jika ada laporan dari wartawan dan dimuat di media massa. Dan harus terdapat nilai-nilai berita di dalamnya. Minimal harus memiliki satu nilai berita.

Nah, apa sajakah nilai-nilai itu? Berikut penjelasannya.

1.       Significant (Penting)
Apabila peristiwa tersebut berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Contohnya seperti kasus korupsi, krisis air, dll.
2.       Magnitude (Besar)
Apabila peristiwa tersebut berkaitan dengan besaran atau nilai (yang berdampak bagi jumlah). Contohnya seperti kecelakaan yang memakan korban 25 orang meninggal.
3.       Timeliness (Waktu)
Apabila peristiwa tersebut menyangkut hal-hal yang baru terjadi. Semakin update sebuah berita, maka akan semakin tinggi timelinessnya.
4.       Proximity (Dekat)
Apabila peristiwa tersebut memiliki kedekatan dengan pembaca, baik secara geografis maupun emosional.
5.       Prominence (Tenar)
Apabila peristiwa tersebut menyangkut orang atau hal yang sangat dikenal oleh pembaca.
6.       Human Interest (Manusiawi)
Apabila peristiwa tersebut menyangkut hal-hal manusiawi atau yang menyentuh perasaan pembaca.

Sayangnya, sekalipun peristiwa itu memiliki nilai berita tetap saja tidak secara otomatis dapat disiarkan sebagai sebuah berita. Karena ada satu kriteria lagi yang harus dipenuhi, yaitu layak cetak. Tidak semua peristiwa yang memiliki nilai berita layak untuk dicetak. Contohnya seperti peristiwa-peristiwa yang dinilai bisa mendatangkan keresahan atau persoalan dalam masyarakat.
Selain itu, ada banyak sekali pengelompokkan berita yang perlu diketahui diantaranya adalah sebagai berikut :

Ø  Pertama, berdasarkan sifat kejadiannya.
Ada berita yang diduga seperti peringatan hari-hari besar dan peristiwa yang sudah dijadwalkan. Juga berita yang tidak diduga dimana suatu peristiwa terjadi secara incidental dan wartawan memperoleh petunjuk dari berbagai sumber di masyarakat.

Ø  Kedua, berdasarkan soal atau topik yang dicakup.
Biasanya berita-berita ini di dalam penerbitannya dikelompokkan ke dalam berbagai rubrik di halaman tertentu. Seperti berita politik, ekonomi, sosial, budaya, kriminal, olahraga, pendidikan, hiburan, perkotaan, dan sebagainya.

Ø  Ketiga, berdasarkan isinya.
  1. Straight News (Berita Langsung) atau Hard News (Berita Keras) yaitu berita yang langsung menjelaskan tanpa basa basi, blak-blakan, to the point, dan terhangat.
  2. Soft News (Berita Ringan) yaitu berita yang mirip dengan hard news namun nilai beritanya lebih sedikit dan sifatnya lebih ke entertaint atau menghibur.
  3. Feature (Karangan Khas) yaitu berita yang menceritakan sesuatu yang tidak ada di hard news. Sifanya lebih berkisah, awet, dan entertaint.
  4. Indepth News (Berita Mendalam) yaitu berita yang pembahasannya lebih panjang dan mendalam atau detail.
  5. Investigative News (Berita Investigasi) yaitu berita yang mengungkap sistem peristiwa bukan hanya 5W + 1H.


Yaahhh.. itu tadi adalah sedikit pengetahuan yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat untuk teman-teman semua. Sekian untuk hari ini. Terimakasih atas kunjungan anda.

Wassalamu’alaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Metode efektif untuk melatih kedisiplinan anak dalam menjalankan ibadah sholat

Bunda merasa kesulitan membiasakan anak untuk mengerjakan sholat 5 waktu? Udah pake berbagai cara tapi anak tetep lalai dalam sholatnya? Mun...