Assalamu’alaikum teman-teman,
Hari ini saya akan mengulas lebih dalam lagi mengenai hard
news, soft news, juga feature. Jika sebelumnya saya telah menyinggung sedikit
tentang apa itu hard news, soft news, dan feature, maka sekarang saya akan
menjelaskannya lebih detail. Sebelum itu, apakah teman-teman sudah tau syarat
apa yang harus dipenuhi sebuah berita sebelum disiarkan?
Jadi, berita yang akan disiarkan itu harus memenuhi beberapa
syarat di bawah ini.
- Berita tersebut harus padat dan lugas (tidak boleh bertele-tele)
- Minimal mencakup unsur 5W + 1H. Nah, apa sajakah yang termasuk dalam unsur 5W + 1H?
·
What (Apa)
Menjelaskan mengenai apa yang terjadi atau apa yang diberitakan.
·
Who (Siapa)
Mengandung fakta mengenai orang-orang yang terlibat. Termasuk di dalamnya
menyangkut nama, usia, jabatan, dan alamat orang tersebut.
·
Where (Dimana)
Menjelaskan dimana lokasi lengkap kejadian tersebut.
·
When (Kapan)
Menjelaskan mengenai waktu terjadinya peristiwa tersebut.
·
Why (Mengapa)
Mengandung fakta mengenai alasan mengapa peristiwa tersebut terjadi.
·
How (Bagaimana)
Mengandung
kronologis kejadian dan dampak setelah kejadian tersebut.
Lalu bagaimana struktur dari hard news, soft news, dan feature?
Apakah terdapat perbedaan? Jawabannya adalah tentu saja dari ketiga jenis
berita tersebut memiliki perbedaan. Nah, apasajakah itu? Berikut penjelasannya.
1.
Hard News
Struktur dari hard news itu seperti sebuah
piramida terbalik. Urutannya adalah sebagai berikut :
·
Judul
·
Lead adalah uraian yang
mengandung unsur berita (4W).
·
Tubuh adalah uraian yang berisi
perluasan dari lead.
2.
Soft News
Struktur dari soft news sama dengan hard
news, hanya saja soft news tidak mengutamakan nilai penting dan aktual, melainkan
lebih mengutamakan nilai kemanusiaan dan peristiwa.
3.
Feature
Struktur dari feature lebih menjelaskan
kepada unsur why (mengapa) dan how (bagaimana). Sehingga pembahasannya lebih
mendalam dan kata-katanya lebih puitis. Feature itu lebih menekankan pada aspek
menghibur, tapi bukan berarti tidak ada informasi yang disampaikan. Dalam menulis
feature juga harus diingat bahwa walaupun bahasa yang digunakan itu sastrawi
namun tetap ada etika jurnalistik, dimana tulisannya harus akurat dan
terverifikasi, bukan karangan seperti cerpen dan novel.
Baiklah teman-teman, mungkin hanya itu yang dapat saya
sampaikan. Semoga dapat bermanfaat, dan terimakasih atas kunjungannya.
Wassalamu’alaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar